Bercengkerama dengan rusa di Cariu |
"Asep, Joni sini ini makanan, cek, cek, Asep.... Joni sini...." teriakan anak-anak saat memberikan makanan kepada rusa pemilik nama Asep dan Joni. Dari tengah lapangan berumput, Asep dan Joni pun melangkah mendekat pada anak-anak untuk melahap kacang sukro dari tangan mereka.
Dengan gerakan tubuhnya yang gemulai Asep mengambil kacang sukro dari tangan pengunjung kecil tersebut dengan moncongnya. Lalu membalikkan badan untuk memberi kesempatan pada rusa lain untuk menikmati suguhan dari pengunjung. Satu jenis rusa di penangkaran |
Mereka juga mengajarkan pada anak-anak cara memberikan makan rusa dan menjelaskan pada pengunjung mengenai apa saja tentang keberdaan lokasi ini dan tentang rusa, budidaya dan perawatannya.
Pengunjung bisa langsung berinteraksi dengan rusa-rusa jinak tersebut yang akan mendatangi tanpa ragu untuk meminta makan langsung dari tangan pengunjung. Sebuah atraksi menyenangkan dan memberikan kesan bagi anak-anak untuk berdekatan dengan sekelompok rusa sambil memberi makan dari tangan sendiri.
Rusa yang ada di penangkaran ini tidak menampik makanan yang diberikan meski pakan kesukaanya adalah rumput, buah-buahan manis, dan umbi-umbian. Saat ini, terdapat 3 jenis rusa di antaranya rusa totol (Axis Axis), rusa jawa (Axis Timorensis), dan rusa bawean (Axis Kuhlii) yang populasinya mencapai 62 ekor rusa. Jumlah yang ada akan tetap dipertahankan karena idealnya lahan seluas 5 ha ini hanya untuk menampung antara 60 - 75 ekor rusa atau 1 ha untuk 10-15 ekor.
Jika terjadi kelebihan populasi yang ada, masyarakat umum bisa membeli rusa-rusa yang ada di penangkaran ini, harganya per ekor berkisar Rp. 4 juta. Uang ini untuk pengembangan dan perawatan rusa yang ada di sini.
Biasanya, rusa yang bisa keluar, rusa sudah berumur 2 tahun lebih. Sebab di bawah umur tersebut dikhawatirkan akan mati karea salam pemeliharaan dan stress. Apalagi pada umur di bawah 2 tahun rusa masih menyusu pada induknya.
Bagi yang berminat bisa mengajukan permohonan pembelian rusa ke Dinas Perhutani Jawa Barat di Bandung. Tapi hanya 2 rusa maskot tempat wisata ini yang tidak akan dijual ke luar, yaitu Asep dan Joni yang juga penghuni tertua dan paling jinak diantara rusa-rusa yang lainnya.
Untuk menikmati keelokan rusa-rusa di sana, pengunjung harus membeli karcis masuk sebesar Rp 2.500 per orang. Jika ingin melakukan aktivitas di alam seperti camping dan out bound, setiap peserta dikenai biaya Rp. 3000 per orang per hari di tambah tiket masuk. Bagi yang berkemah harus melaporkan sekitar 2-3 hari sebelumnya.
Nikmati Indahnya Alam Sebelum Bercengkrama Dengan Rusa
Jembatan bambu menuju lokasi |
Bagi pengunjung disarankan untuk membawa makanan sendiri karena di lokasi ini tidak tersedia warung makanan seperti layaknya lokasi wisata lain. Jadi jangan sampai kelaparan sendiri karena keasyikan memberi makan rusa hingga kita sendiri tidak makan nantinya.
Sebelum memasuki lahan penangkaran rusa ini, harus mau berjalan sejauh 1 km dari tempat parkir mobil dan harus menyeberangi sungai melalui jembatan gantung di atas sungai Cibeet yang lebar dan berair deras. Namun tak akan ada ketegangan melalui jembatan sepanjang 20 meter yang selalu bergoyang bila dilewati itu dan tidak akan terasa capek berjalan di jalan tanah dan berbatu, karena panorama asri dan indah hutan sekunder di sini cukup enak untuk dinikmati sambil berjalan.
Penjaga yang selalu siaga Foto-foto : Tri Mardi Rasa |
Bukan hanya hijaunya alam, keelokan dan keakraban saat bercengkrama dengan rusa, pengunjung pun bisa menikmati suara gemuruh air Sungai Cibeet saat dibit airnya meningkat. Pemandangan sungai Cibeet dengan batu-batu yang bertebaran akan mengundang siapapun untuk turun bermain dan mandi. Namun, tetap harus berhati-hati sebab pada musim hujan, aliran air yang nampaknya tidak deras bisa saja tiba-tiba besar akibat hujan di hulu sungai.
Menuju Lokasi Penangkaran Rusa
WWRP terletak di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjung sari, Cariu, Bogor bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Butuh waktu 2 jam bermobil dari Jakarta melalui tol jagorawi dan keluar pintu tol Cibubur menuju Cianjur melalui Jalan Aleternatif Cibubur - Cileungsi.
Atau bagi yang menggunakan angkutan umum bisa dari terminal bis Kampung Rambutan Jakarta dengan menggunakan bis ukuran kecil arah Jonggol, dari terminal angkutan Jonggol ganti dengan menggunakan angkutan kota menuju Cariu turun di Penangkaran Rusa.
Tri Mardi Rasa
No comments:
Post a Comment