Ingin berwisata menikmati udara yang segar di seputar Jakarta sembari belajar tentang tanaman hias? Coba datang ke Situ Pengasinan di Sawangan, Depok.
Di Situ atau Danau Pengasinan ini, tidak saja menawarkan panorama alam desa yang sejuk, nyaman dan damai. Situ ini juga menjadi sebuah obyek wisata air. Untuk menikmatinya tersedia fasilitas sepeda air, perahu yang digerakkan dengan menggenjot pedal.
Sepeda air yang dicat dengan warna-warna ngejreng berbentuk hewan, seperti bebek, kuda laut, dan angsa dan sebagainya. Kalau Anda tertarik mengelilingi danau, cobalah menyewa sepeda air tersebut.
Bersepeda air layaknya berolah raga selama 15 menit yang cukup melelahkan. Selain itu Anda pun bisa menyusuri pinggiran danau yang sudah tertata rapi atau ber-jogging. Anda juga bisa melepas lelah di pinggiran danau dan areal di bawah pohon-pohon yang tumbuh di sisi danau sembari menikmati keindahan seputar danau seluas 6 hektar itu.
Sarana Belajar Saat Libur
Ke Situ Pengasinan jangan lewatkan untuk mampir ke Gon Ku Nursery. Di tempat ini banyak hal yang bisa didapatkan pengunjung dari mulai cara memelihara tanaman hias hingga bagaimana membuat suasana lingkungan menjadi asri dan indah. Sang pemilik Heri Syaefudin dengan senang hati menerima pengunjung yang datang.
Menurut Heri, selain menikmati keindahan situ, pengunjung dapat memanfaatkan lokasi ini sebagai sarana pembelajaran dan bermain pada akhir pekan. Di antaranya, belajar mengenal beraneka jenis tanaman hias, menanam bibitnya, memelihara dan melakukan perbanyakan dengan cara setek atau cangkok. Selain itu, pengunjung diajak untuk lebih tahu dan peduli tentang air dan konservasi lahan.
“Mengenal cara bertanam, konservasi air sejak dini langsung praktik di lapangan merupakan acara yang menyenangkan bagi anak-anak,” kata Heri. Konsep kembali ke alam inilah yang dikembangkan Heri beserta teman-temannya yang tergabung dalam Kelompok Tani dan Koperasi Maju Bersama. Alhasil, Situ Pengasinan tidak hanya sebagai lokasi wisata air saja tapi juga wisata pendidikan pengenalan lingkungan.
Pengunjung yang datang berombongan akan diajak belajar menanam dan konservasi lahan sekeliling situ. “Hal ini sangat relevan dengan beberapa bencana banjir yang salah satu sebabnya adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap air dan konservasi lingkungan hidup sekeliling,” tambah Heri.
Kegiatan diawali dengan mengajak pengunjung berkeliling danau dan bermain. Dalam perjalanan tersebut, mereka sambil belajar tentang ekologi air dengan mengamati ekosistem yang ada di danau. Diharapkan, mereka akan tahu gambaran mengenai pentingnya sebuah situ, tanaman, dan resapan air.
Setelah puas berkeliling situ, belajar ekologi air, dan berdiskusi, mereka diajak ke kebun atau nurseri untuk belajar menjadi seorang petani tanaman hias. Yang paling mudah adalah belajar bagaimana mencangkok, menanam, menyetek tanam tersebut. Hasilnya pun boleh dibawa pulang sebagai buah tangan sekalian belajar merawatnya di rumah masing-masing.
Namun wisata tanaman hias ini belum digarap secara komersial. Jadi, kalau ingin berwisata sekaligus belajar tentang tanaman hias, sebaiknya membuat janji dulu dengan Heri. Kalau sekadar mengunjungi situ bisa-bisa saja, pengunjung pun tak perlu membayar.
Tri Mardi Rasa
No comments:
Post a Comment