Kebun Raya Cibodas Bagian Dari Sorga Di Dunia


“Seandainya ada surga di muka bumi ini maka Cibodas pasti jadi bagian daripadanya” Dr. FW Went.

Kebun Raya Cibodas yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat dengan ketinggian 1300 – 1425 meter diatas permukaan air laut adalah salah satu bagian dari surga dunia. Predikat ini diberikan oleh Dr. FW Went  seorang pakar fisiologi tumbuhan asal Jerman yang lama menetap di Indonesia.


Tak berlebihan, sebab saat berkunjung ke Kebun Raya Cibodas (KR Cibodas) tak terbayangkan keindahanya. Pepohonan dan tumbuhan nan hijau tumbuh terhampar sepanjang mata memandang. KR Cibodas menjadi kawasan konservasi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman dataran tinggi basah, maupun sub tropik.

KR Cibodas yang memiliki temperatur rata-rata 18 derajat celcius ini, tidak hanya tempat konservasi, pendidikan dan penelitian tapi juga sebagai tempat wisata yang memiliki keindahan alam. KR Cibodas juga telah UNESCO sebagai salah satu dari enam cagar biosfer di Indonesia pada tahun 1997.

Pengunjungnya dari dalam negeri maupun manca negara, baik yang sekadar wisata, melakukan penelitian dan konservasi. Bahkan belajar di luar ruang yang mulai banyak dilakukan memberi andil bagi keberadaan KR Cibodas sebagai tempat yang tepat untuk lokasi mempelajari, malakukan perbanyakan tanaman, mengenal keanekaragaman hayati di kawasan tropis dan hutan di Indoensia. Mengenal berbagai jenis tumbuhan ukuran besar dan kecil, baik yang berumur ratusan tahun maupun yang baru di semai serta tanaman langka.

Bagi pengunjung yang tertarik untuk mengikuti kegiatan wisata, pengelola memiliki program wisata yang bertujuan untuk memberi pemahaman dan kepedulian masyarakat pada pentingnya pelestarian dan pengembangan sumber daya alam.

Rumah Kaca  Sekulen dan Kaktus

Ada beberapa lokasi yang bisa dikunjungi saat berada di KR Cibodas, beberapa lokasi yang diminati pengunjung antara lain green house (rumah kaca), Jalan Araucaria (auracarua Avenue), air terjun Cibogo, air terjun Ciismun dan lokasi lanskap beserta kolam air mancur. 

Di rumah kaca pengunjuung yang datang bisa melihat berbagai macam tanaman kaktus, anggrek, dan beraneka tanaman langka lainnya. Ada hampir 5.000 jenis contoh tanaman dari 350 jenis kaktus 360 jenis anggrek yang tersimpan di areal seluas 6.000 meter persegi ini.

Lima rumah kaca untuk yag dibangun untuk tanaman kaktus, sukulen, anggrek, penjualan tanaman dan persemaian. Untuk rumah kaca kaktus dan sukulen menampung koleksi tanaman dari seluruh dunia, termasuk Agave, Dracaena, Sansevieria, Yucca dan Aloe.

Di rumah kaca untuk anggrek terdapat beragam jenis anggrek spesies asli di Indonesia. Setidaknya terdapat 300 jenis anggrek yang mengisi rumah kaca ini. Koleksi anggrek mencakup jenis epifit (menempel di pohon) dan terestrial (hidup di atas tanah). Beberapa koleksi spesial di antaranya, Phalaenopsis amabilis dari Maluku, Paphiopedilum javanicum, Dendrobium flox dari Papua.

Karena anggrek spesies ini berbunga tidak berbarengan, maka pengunjung biasanya hanya bisa melihat perwakan dari tanaman itu saja. Namun, jangan khawatir beberapa jenis anggrek spesies ini biasanya berbunga pada April hingga Juni.

Tak ketinggalan juga jenis tanaman sukulen seperti Aloe, Agave, Akasia, Callistemon dan Camellia, juga ikut mengisi koleksi KR Cibodas. Bahkan beberapa tanaman introduksi mampu dibudidayakan di sini seperti, Eugenia edulis dari Brazil, bunga sikat botol (Calistemon viminalis) asal Australia yang saat ini banyak menghiasi taman-taman di perumahan papan atas.

Butuh Fisik Kuat dan Tidak Hanya Sekali

Di KR Cibodas memiliki luas 84,99 hektar yang juga memanjakan pengunjung dengan keindahan alam, kesejukan udara, angin yang bertiup sepoi-sepoi dan kicauan burung yang mengiringi perjalanan keliling seperti, burung celepuk jawa, kepodang, burung madu gunung, puyuh gongong jawa, elang jawa, tekukur, layang-layang loreng dan lain-lain. Apalagi gemericik air mancur dengan ikan mas yang besar-besar sebagai penghuninya seolah menyapa setiap kedatangan pengunjung saat melewati pintu gerbang KR Cibodas. 

Di bagian lain pengunjung bisa melihat aliran air jernih dari sungai yang membelah jalan, lokasi ini di sebut dengan Jalan Air, tak jauh dari situ Air Terjun Cibogo. Di tempat ini kebanyakan para pewisata meluangkan waktu sejenak untuk berisitirahat sebelum menuju ke air terjun Ciismun. 

Pengunjung juga akan melewati koleksi tanaman obat yang memiliki lebih dari 120 jenis. Di areal ini, dapat menelurusi arah jalan yang menuju istal kuda dan bisa langsung menuju. ke air terjun Ciismun dengan berjalan kaki. 

Air Terjun Ciismun terletak sekitar 2,5 kilometer dari pintu utama. Dalam perjalanan menuju air terjun ini pengunjung bisa melihat keanekaragaman tumbuhan yang tertata rapi di taman-taman seperti taman Rhododendron, Taman Sakura, Taman Taxus dan tanaman eksotik lainnya. 

Untuk menjelajahi KR Cibodas dengan berjalan kaki akan lebih menyenangkan, namun karena Topografi KR Cibodoas tergolong unik dengan kontur tanah yang naik – turun, sebaiknya pengunjung menggunakan kendaraan. Kecuali jika memang sudah mempersiapkan diri atau memiliki fisik yang cukup kuat. 

Keindahan dan banyaknya koleksi tanaman yang ada di KR Cibodas tak bisa dinikmati hanya dengan sekali kali kunjungan. Oleh karena itu sempatkan untuk menginap di guest house yang disewakan agar bisa melihat-lihat keindahan KR Cibodas di saat malam hari hingga siang hari. 

Tri Mardi Rasa

No comments: