Kebun Raya Cibodas yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat dengan ketinggian 1300 – 1425 meter diatas permukaan air laut adalah salah satu bagian dari surga dunia. Predikat ini diberikan oleh Dr. FW Went seorang pakar fisiologi tumbuhan asal Jerman yang lama menetap di Indonesia.

KR Cibodas yang memiliki temperatur rata-rata 18 derajat celcius ini, tidak hanya tempat konservasi, pendidikan dan penelitian tapi juga sebagai tempat wisata yang memiliki keindahan alam. KR Cibodas juga telah UNESCO sebagai salah satu dari enam cagar biosfer di Indonesia pada tahun 1997.

Bagi pengunjung yang tertarik untuk mengikuti kegiatan wisata, pengelola memiliki program wisata yang bertujuan untuk memberi pemahaman dan kepedulian masyarakat pada pentingnya pelestarian dan pengembangan sumber daya alam.
Rumah Kaca Sekulen dan Kaktus

Di rumah kaca pengunjuung yang datang bisa melihat berbagai macam tanaman kaktus, anggrek, dan beraneka tanaman langka lainnya. Ada hampir 5.000 jenis contoh tanaman dari 350 jenis kaktus 360 jenis anggrek yang tersimpan di areal seluas 6.000 meter persegi ini.

Di rumah kaca untuk anggrek terdapat beragam jenis anggrek spesies asli di Indonesia. Setidaknya terdapat 300 jenis anggrek yang mengisi rumah kaca ini. Koleksi anggrek mencakup jenis epifit (menempel di pohon) dan terestrial (hidup di atas tanah). Beberapa koleksi spesial di antaranya, Phalaenopsis amabilis dari Maluku, Paphiopedilum javanicum, Dendrobium flox dari Papua.

Tak ketinggalan juga jenis tanaman sukulen seperti Aloe, Agave, Akasia, Callistemon dan Camellia, juga ikut mengisi koleksi KR Cibodas. Bahkan beberapa tanaman introduksi mampu dibudidayakan di sini seperti, Eugenia edulis dari Brazil, bunga sikat botol (Calistemon viminalis) asal Australia yang saat ini banyak menghiasi taman-taman di perumahan papan atas.
Butuh Fisik Kuat dan Tidak Hanya Sekali

Di bagian lain pengunjung bisa melihat aliran air jernih dari sungai yang membelah jalan, lokasi ini di sebut dengan Jalan Air, tak jauh dari situ Air Terjun Cibogo. Di tempat ini kebanyakan para pewisata meluangkan waktu sejenak untuk berisitirahat sebelum menuju ke air terjun Ciismun.
Pengunjung juga akan melewati koleksi tanaman obat yang memiliki lebih dari 120 jenis. Di areal ini, dapat menelurusi arah jalan yang menuju istal kuda dan bisa langsung menuju. ke air terjun Ciismun dengan berjalan kaki.


Keindahan dan banyaknya koleksi tanaman yang ada di KR Cibodas tak bisa dinikmati hanya dengan sekali kali kunjungan. Oleh karena itu sempatkan untuk menginap di guest house yang disewakan agar bisa melihat-lihat keindahan KR Cibodas di saat malam hari hingga siang hari.
Tri Mardi Rasa
No comments:
Post a Comment