Mencicipi Madu di Sarang Lebah



Lebah yang memproduksi madu
Budidaya lebah sudah dikenal sejak lama dengan dipelihara secara liar menggunakan glodok (bilah kayu berongga yang diberi lubang masuk dan keluar). Rongga di glodok menjadi tempat berkembang biask lebah sekaligus memproduksi madu.


Di Indonesia baru pada 1971 budidaya lebah secara modern mulai banyak dilakukan. Bahkan bibit lebah didatangkan dari luar negeri dengan lebah jenis Apis mellifera. Pun dengan sarang mengalami perubahan dengan kotak kayu bersekat di dalamnya yang berfungsi sebagai tempat madu dan perkembangbiakan lebah.

Tentunya, melihat perkembangbiakan lebah dan pemanenan madu sangat menyenangkan. Tak terkecuali dengan anak-anak yang ingin mengetahui tentang pembuatan madu.
“Istana Lebah Madu Pramuka” menjadi tempat paling cocok untuk berpetualang dan mengenal tentang lebah penghasil madu.

Anak-anak Memanen Madu 
Peminat petualangan dan pecinta ilmu pengetahuan, bisa belajar budidaya lebah, menggembalakan lebah hingga proses panen madu. Di tempat ini pula bisa menjajal terapi sengat lebah untuk pengobatan seperti layaknya pengobatan tusuk jarum.

Namun untuk waktu kunjungan yang terbaik adalah pada September dan Oktober atau pada masa bunga rambutan mulai bermekaran. Tapi tak perlu khawatir meski datang tidak pada musim bunga rambutan karena siapa yang berkunjung masih bisa belajar tentang seluk-beluk lebah, koloni lebah, jenis lebah, pembuatan sarang lebah, cara menggembalakan lebah, dan panen madu.

Wisata madu di Cibubur ini menempati lahan 2 hektar dengan kerindangan pohon-pohon besar seperti randu, rambutan, gandaria, kelapa, dan sebagainya yang semakin memberi suasana nyaman.

Bermain Dengan Lebah 

Belajar Budidaya Lebah
Mengunjungi tempat ini akan disuguhi dengan minuman selamat datang dari madu. Setiap pengunjung yang akan mendatangi lokasi budidaya diharuskan menggunakan topi khusus yang disediakan oleh pengelola. Topi ini dilengkapi dengan jaring agar lebah tidak menyengat bagian wajah.

Meskipun demikian tidak perlu takut, sebab lebah akan menyengat jika merasa terganggu atau terusik. Untuk itu pengunjung tidak diperkenankan mengetok-ketok sarang lebah dan menggaggu sang ratu lebah yang sedang bertelur.

Lebah akan berterbangan mengelilingi pengunjung, hinggap di tangan atau bagian tubuh lainnya. Pemandu wisata akan memberitahukan cara agar aman memegang lebah. Selain itu, pengunjung akan diberitahu cara lebah menghasilkan madu dan meletakan madunya tersebut. Sekaligus bisa mencicipinya langsung madu dari sarang lebah.

Yang juga tak kalah menariknya, proses panen madu yang dilakukan tanpa merusak sarang lebah. Pemanen dimulai dari mengambil sarang dari kotak, menempatkan ke wadah silinder yang memiliki pemutar. Setelah itu, pemutar dijalankan hingga madu yang berada di sarang keluar.

Tidak sampai di situ, pengunjung yang sudah kecapean berkeliling lahan seluas 2 hektar ini bisa mencoba terapi sengat lebah untuk menghilangkan rasa capek dan kepenatan. Terapi ini cukup ampuh untuk yang mengalami pegal-pegal, sakit kepala atau yang sekadar menjaga kebugaran.

Sebanyak 10 ekor lebah akan disengatkan ke titik-titik akupuntur  oleh ahlinya. Sengat lebah yang menempel di badang didiamkan beberapa saat sebelum di cabut dari tubuh pasien.

Tri Mardi Rasa

No comments: